Disdik Sumut Klarifikasi Informasi Terkait Kematian Siswa SMK di Nias
img
  • 114x Dilihat
  • Pendidikan
  • 19 Jun 2024

Dinas Pendidikan Sumatera Utara memberikan keterangan terkait kasus meninggalnya siswa SMK 1 Siduaori, Nias Selatan, YN (17), yang diduga dianiaya oleh kepala sekolahnya, SZ (37). Mereka mengungkapkan bahwa terdapat banyak informasi yang simpang siur mengenai kronologi kematian YN. Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Sumatera Utara, Suhendri, menyatakan bahwa beberapa pemberitaan menyebutkan dugaan penganiayaan terjadi pada Sabtu (23/3/2024). Namun, menurut informasi dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan yang diperoleh melalui keterangan teman YN, kejadian tersebut sebenarnya terjadi pada (16/3/2024). Selain itu, terdapat informasi yang menyebutkan YN dijemur di lapangan, tetapi hal tersebut ternyata tidak benar dan merupakan hiperbola.

Suhendri meminta semua pihak untuk bersabar menunggu hasil penyelidikan polisi agar kejadian sebenarnya dapat terungkap. "Kita juga tidak ingin terlalu mendahului proses ini, karena penanganannya ditangani oleh pihak kepolisian, jadi sebaiknya kita menunggu hasil penyidikan mereka," ujarnya. Di sisi lain, Suhendri juga menyesalkan terjadinya peristiwa ini. Ia menegaskan bahwa Dinas Pendidikan Sumut selalu berkomitmen untuk menghapus segala bentuk kekerasan di sekolah. "Ini adalah bagian dari upaya kami untuk terus mengingatkan satuan pendidikan sesuai dengan kewenangan kami, dan kami sangat prihatin dengan apa yang terjadi hari ini," katanya. 

Suhendri juga menyampaikan bahwa setelah menerima informasi mengenai kasus YN pada Senin (15/4/2024), Dinas Pendidikan Sumatera Utara segera melakukan penyelidikan. "Berdasarkan pemberitaan yang kami terima, kami telah meminta Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XIV untuk segera mencari informasi yang lebih detail dan melaporkannya," ujar Suhendri.

Selain itu, Dinas Pendidikan Sumatera Utara juga menonaktifkan SZ dari jabatannya sebagai kepala sekolah agar SZ dapat lebih fokus dalam menjalani pemeriksaan. "Hal ini dilakukan agar kepala sekolah bisa lebih fokus dalam proses pemeriksaan ini. Kami telah menyarankan penonaktifan sementara SZ," tutupnya.

Related Post