Analisis Strategi Pilgub Sumsel 2024: Menyongsong Persaingan Ketat dalam Perebutan Hati Rakyat
img
  • 179x Dilihat
  • Politik
  • 02 Sep 2024

Sumatrainfo.com, PALEMBANG. Pilgub Sumsel 2024 diperkirakan akan menyaksikan persaingan yang sangat ketat, dengan masing-masing pasangan calon (paslon) berupaya keras untuk meraih dukungan dari basis suara yang tersebar di 17 Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan (Sumsel). Basis suara ini meliputi kelompok etnis, wilayah geografis, dan komunitas tertentu yang akan memainkan peran penting dalam menentukan pemenang.

Pengamat politik Bagindo Togar menyatakan bahwa ketiga paslon—Mawardi Yahya-RA Anita Noeringhati (Matahati), Herman Deru-Cik Ujang (HDCU), dan Eddy Santana Putra-Riezky Aprilia (ERA)—memiliki keunggulan masing-masing. Namun, keberhasilan mereka dalam mempengaruhi kepercayaan publik serta strategi yang diterapkan akan menjadi faktor penentu utama dalam kemenangan.

Selain strategi, kekuatan jaringan politik (koalisi) dan hubungan dengan tokoh lokal juga berpotensi besar mempengaruhi hasil Pilgub. Mengingat basis suara ketiga paslon hampir merata, strategi yang efektif dan koneksi politik yang kuat akan sangat menentukan hasil akhir.

 

Kekuatan dan Tantangan Pasangan Calon

Mawardi Yahya-RA Anita Noeringhati (Matahati)

Secara geografis, pasangan Matahati diprediksi akan menguasai setidaknya tujuh wilayah, yaitu Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir (OKI), Prabumulih, Empat Lawang, Pali, Musi Banyuasin, dan Musi Rawas. Kekuatan Matahati terletak pada ketokohan Mawardi Yahya dan Anita Noeringhati serta dukungan mesin partai pengusung seperti Golkar, yang berpengalaman dan berpengaruh. Dukungan dari komunitas etnis Jawa yang cukup besar di Sumsel juga menjadi keunggulan tambahan bagi pasangan ini.

Namun, pasangan Matahati harus menghadapi tantangan dari pasangan lain yang mempengaruhi perolehan suara mereka. Kedatangan pasangan ERA diperkirakan dapat menggerus suara yang sebelumnya diprediksi untuk Matahati dan HDCU.

Eddy Santana Putra-Riezky Aprilia (ERA)

Pasangan ERA memiliki potensi besar di Palembang, Banyuasin, dan Lubuklinggau, wilayah yang sebelumnya diperebutkan oleh Matahati dan HDCU. Eddy Santana Putra (ESP), dengan rekam jejak yang gemilang sebagai Wali Kota Palembang dan anggota DPR RI, dianggap sebagai politisi karismatik yang bisa meraih dukungan signifikan di wilayah tersebut. Berpasangan dengan Riezky Aprilia, yang memiliki sejarah politik di Lubuklinggau, semakin memperkuat basis suara pasangan ini, terutama di kawasan Musi Rawas, Lubuklinggau, dan Muratara.

Herman Deru-Cik Ujang (HDCU)

Pasangan HDCU juga merupakan kandidat kuat dengan basis suara yang kuat di Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Timur, Muara Enim, Lahat, Pagar Alam, dan Muratara. Herman Deru, mantan Gubernur Sumsel, dan Cik Ujang, Bupati Lahat, memiliki pengaruh besar di daerah-daerah tersebut. Meskipun pasangan ini mungkin mengandalkan ketokohan mereka lebih dari gagasan baru, kekuatan dan pengalaman mereka tetap menjadi faktor kun

Related Post