Rumah Bolon adalah jenis rumah adat yang berasal dari wilayah Provinsi Sumatera Utara yang dikenal sebagai simbol identitas masyarakat Batak, salah satu suku terbesar di Indonesia. Rumah Bolon, juga dikenal sebagai rumah gorga, berfungsi sebagai tempat pertemuan bagi keluarga besar. Seperti halnya rumah adat lainnya di Indonesia, rumah Bolon dibangun berbentuk panggung dengan bagian atasnya berfungsi sebagai tempat tinggal dengan kamar-kamar yang ditinggikan dari bagian dapur.
Rumah Bolon, yang secara harfiah berarti "rumah besar", memang memiliki dimensi yang besar. Arsitekturnya dirancang oleh para arsitek kuno dari suku Simalungun. Rumah adat ini juga merupakan lambang dari status sosial masyarakat Batak di Sumatera Utara. Di masa lalu, rumah Bolon dihuni oleh para raja dari 13 kerajaan yang berbeda, antara lain Tuan Ranjinman, Tuan Nagaraja, Tuan Batiran, dan lainnya.
Secara umum, bentuk rumah Bolon tidak jauh berbeda dengan rumah adat Batak lainnya, seperti yang dijelaskan dalam buku Ensiklopedia Suku Bangsa di Indonesia (1995) karya M. Junus Melalatoa. Atap rumah panggung ini dihiasi dengan tanduk kerbau, dan setiap bagian dari struktur bangunan serta ragam hiasnya memiliki makna simbolis yang dalam, terkait dengan kepercayaan dan adat-istiadat mereka.
Dalam pembangunan rumah Bolon, digunakan bahan-bahan bangunan khusus, seperti yang diuraikan dalam buku Patunggung Adat Simalungun: Penyusunan dan Penyempurnaan Buku Adat Simalungun (2020) karya Hisarma Saragih dkk. Proses pembangunannya melibatkan tiang kayu besar sebagai tiang penyangga, dimana di bawahnya ditanam kepala orang sesuai dengan kepercayaan spiritual mereka untuk menjaga keselamatan kerajaan dan keturunannya dari roh-roh jahat.
Rumah Bolon juga dilengkapi dengan lapou di bagian depannya, yang merupakan bagian terpadu dengan bangunan utama. Selain digunakan sebagai tempat tinggal raja, ruangan ini juga berfungsi sebagai tempat menerima tamu terhormat dan mengadakan pertemuan khusus. Di samping kamar tidur raja, terdapat jendela khusus yang digunakan untuk melihat kedatangan tamu serta untuk memperhatikan aktivitas di Losung Bolon.