sumatrainfo.com - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Bengkulu menggelar Rapat Koordinasi dan Pelaporan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di sebuah hotel ternama di Kota Bengkulu pada Rabu, 4 Oktober 2023. Rapat ini bertujuan untuk membahas langkah-langkah strategis dalam mencegah dan mengatasi PMK yang sedang menyerang hewan ternak di wilayah tersebut.
Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, secara resmi membuka acara ini. Dalam sambutannya, Gubernur Rohidin menekankan pentingnya tindakan nyata di lapangan untuk mengatasi permasalahan PMK di Provinsi Bengkulu. Ia menggarisbawahi bahwa Satuan Tugas (Satgas) penanganan PMK sudah terbentuk dan vaksin untuk pencegahan sudah tersedia, sehingga langkah konkret di lapangan sangat diperlukan.
"Aksi di lapangan harus dijadikan sebagai panggilan pengabdian," tegas Gubernur Rohidin.
Rakor tersebut juga dihadiri oleh Kepala Disnakeswan Provinsi Bengkulu, anggota Satgas PMK, para penyuluh lapangan, serta dokter hewan dari seluruh provinsi. Gubernur Rohidin menekankan pentingnya sosialisasi, edukasi, dan penyebaran informasi yang luas kepada masyarakat mengenai PMK. Ia menegaskan bahwa PMK bukanlah penyakit zoonosis (tidak menular ke manusia), tetapi menular antarhewan sejenis. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak cemas dan khawatir.
Manajemen penanganan PMK memerlukan tindakan preventif, seperti menjaga sanitasi atau kebersihan kandang ternak. Jika terdapat gejala hewan yang terjangkit PMK, penanganan segera dan karantina harus dilakukan untuk mencegah penyebaran ke hewan lainnya.
Saat ini, Disnakeswan telah melakukan vaksinasi terhadap 106.000 ekor ternak. Diharapkan, hingga akhir tahun ini, seluruh ternak di Provinsi Bengkulu sudah tervaksinasi. Gubernur Rohidin juga meminta agar Disnakeswan bersama Satgas PMK dapat memetakan penyakit PMK secara detail untuk mendapatkan gambaran penyebaran penyakit ini di Provinsi Bengkulu. Ia juga mengusulkan untuk mencontoh wilayah yang telah berhasil mengatasi PMK.
"Pastikan tren kejadian PMK di lapangan dipetakan dengan baik, agar dapat mengatasi penyebaran penyakit ini secara efektif," ujar Gubernur Rohidin.
Penyakit Mulut dan Kuku pada hewan ternak sebenarnya dapat diatasi. Meskipun tingkat penyebarannya sangat cepat, risiko kematiannya relatif rendah, hanya berkisar antara 1 hingga 3 persen. Tingkat kesembuhan hewan yang terjangkit PMK juga sangat tinggi, mencapai 98 persen jika ditangani dengan benar.
Dengan upaya koordinasi yang baik, vaksinasi yang masif, dan manajemen penanganan yang tepat, diharapkan Provinsi Bengkulu dapat segera mengatasi wabah PMK dan menjaga kesehatan serta kesejahteraan hewan ternaknya. Gubernur Rohidin mengakhiri dengan harapan agar semua pihak terkait dapat bekerja sama dengan maksimal untuk mencapai tujuan ini.