sumatrainfo.com - Saat mendengar kata Gayo, hal pertama yang mungkin terlintas adalah kopi arabika yang sudah mendunia. Suku Gayo, yang mendiami Aceh Tengah, Gayo Lues, Bener Meriah, dan Aceh Tenggara, memang dikenal sebagai pusat kopi berkualitas. Namun, selain kopi, banyak pula hidangan khas Gayo yang tak kalah menggugah selera dan menarik untuk dicoba. Berikut beberapa di antaranya:
Masam Jing, atau asam pedas, adalah hidangan yang mirip dengan pengat, yaitu olahan ikan yang dimasak dengan bumbu dapur yang dihaluskan hingga menghasilkan kuah kental berwarna kuning. Selain ikan, telur bebek juga sering diolah menjadi masam jing oleh Suku Gayo. Cita rasanya kombinasi dari asam sunti dan pedas dari andaliman serta cabe.
Menu ini biasanya menjadi pelengkap untuk Masam Jing. Banyak orang merasa makan tanpa tambahan sambal kurang nikmat. Suku Gayo pun memiliki sambal khas yang menggoda, yaitu cecah agur. Sambal ini terbuat dari perpaduan cabe rawit, terasi, garam, dan bawang merah. Yang membuatnya unik adalah tambahan terong belanda yang diiris tipis setelah dikupas. Semua bahan ini diulek hingga halus sebelum disajikan.
Bahan utama gutel mirip dengan lepat, dengan rasa yang manis. Pisang dan gula putih ditambahkan untuk membuat kudapan ini, yang cocok disantap sambil menikmati secangkir kopi arabika Gayo. Ciri khas gutel adalah pembungkusnya, yaitu daun pandan yang hanya menutupi bagian tengahnya saja.
Pengat adalah olahan ikan yang biasanya menggunakan ikan mujair, bawal, atau ikan depik (teri gayo). Hidangan ini bercita rasa asam, berkat penggunaan asam sunti dan jeruk nipis, dan kaya akan rempah karena hampir semua jenis bumbu dapur dimasukkan dalam masakan ini. Andaliman dan irisan kecombrang ditambahkan untuk memberikan cita rasa yang khas.
Di tengah dominasi masakan modern, hidangan khas Gayo ini tetap lestari dan selalu menjadi menu andalan. Itulah beberapa makanan khas Gayo yang dikenal sangat menggugah selera. Kira-kira,
Makanan mana yang paling ingin Anda coba?
