Rumah adat Kajang Lako adalah salah satu warisan budaya masyarakat Provinsi Jambi. Dikenal juga dengan nama rumah lamo atau rumah tuo, bangunan ini memiliki sejarah panjang yang berakar sejak zaman Kerajaan Koto Rayo. Konstruksi rumah adat ini menampilkan adaptasi khas dari kehidupan tradisional lokal.
Sebagai tempat tinggal bagi penduduk asli, rumah adat Kajang Lako mencerminkan gaya hidup dan nilai-nilai masyarakat Melayu Kuno yang sangat menghargai kekeluargaan, keharmonisan, dan gotong royong. Dibangun berdasarkan penelitian oleh Ahmad Alim Wijaya dan rekannya, rumah Kajang Lako menjadi pusat aktivitas penting, seperti penyelesaian masalah adat, sejak masa sebelum kemerdekaan Indonesia.
Pada tahun 1970-an, Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepulauan Riau secara resmi mengakui rumah Kajang Lako sebagai salah satu contoh arsitektur tradisional Jambi. Bangunan ini berdiri gagah di Dusun Kampung Baru, Rantau Panjang, Merangin, Jambi, dengan sekitar 60 unit rumah yang telah berusia hampir 600 tahun.
Bentuk rumah Kajang Lako adalah rumah panggung persegi panjang dengan dimensi standar 12 meter panjang dan 9 meter lebar, didukung oleh tiang-tiang setinggi 4,25 meter. Atapnya melengkung seperti perahu, dirancang khusus untuk mengalirkan air hujan dan meningkatkan sirkulasi udara. Bahan utama atap terbuat dari ijuk yang dirajut dengan teknik lipatan khas, yang oleh masyarakat setempat disebut sebagai "gajah mabuk."
Rumah Kajang Lako memiliki tiga jenis pintu yang masing-masing memiliki fungsi dan simbolik tersendiri. Pintu tegak sebagai pintu utama diharapkan membuat tamu menghormati tuan rumah dengan cara menundukkan kepala saat memasukinya. Pintu masinding, berfungsi ganda sebagai jendela dan ventilasi, sementara pintu balik melintang hanya dapat digunakan oleh orang yang dihormati seperti pemuka adat dan tokoh masyarakat.
Rumah Kajang Lako juga dikenal dengan ragam hiasan ukiran flora dan fauna yang memperkaya keindahan arsitektur tradisionalnya. Motif-motif seperti bungo tanjung, tampuk manggis, dan bungo jeruk menjadi ciri khas yang menghiasi dinding dan pintu-pintu rumah ini.
Selain sebagai tempat tinggal, rumah Kajang Lako berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial dan keagamaan seperti musyawarah, pertemuan keluarga, dan upacara adat. Dengan segala keunikan dan fungsinya, rumah adat Kajang Lako tetap menjadi bagian penting dari identitas budaya masyarakat Jambi yang patut dilestarikan dan dijaga keberadaannya.