5 Tarian Tradisional dari Sumatera Utara Beserta Penjelasannya
img
  • 149x Dilihat
  • Budaya dan Pariwisata
  • 19 Jun 2024

Sumatera Utara terkenal dengan kekayaan budaya dan tradisi yang beragam, termasuk tarian tradisional yang menjadi ciri khas dari tiap daerah. Tarian-tarian ini diwariskan dari generasi ke generasi dan menjadi bagian integral dari kebudayaan masyarakat setempat. Berikut adalah lima tarian tradisional dari Sumatera Utara beserta penjelasannya.

1. Tari Maena

Tari Maena adalah tarian tradisional yang berasal dari Pulau Nias, Sumatera Utara. Tarian ini memiliki gerakan yang sederhana dan mudah untuk dimainkan. Kata "Maena" berasal dari budaya adat istiadat masyarakat Nias dan biasanya ditarikan pada acara-acara adat. Seiring perkembangan waktu, Tari Maena juga sering ditampilkan pada perayaan hari-hari besar gerejawi. Gerakan tari ini mencerminkan kebersamaan dan kekompakan masyarakat Nias.

2. Tari Tor-tor

Tari Tor-tor adalah tarian tradisional dari suku Batak di Sumatera Utara. Tarian ini melibatkan gerakan seluruh badan yang dituntun oleh irama gondang atau musik Batak. Dalam acara Manortor, para penari mengenakan Ulos, kain khas Batak, yang sesuai dengan konteks acara adat yang berlangsung. Setiap gerakan dalam Tari Tor-tor memiliki makna khusus dan sering kali digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu dalam upacara adat, termasuk dalam upacara perkawinan.

3. Tari Gundala-gundala

Tari Gundala-gundala merupakan tarian tradisional dari suku Karo, Sumatera Utara. Tarian ini dilakukan untuk memanggil hujan, yang dalam bahasa Karo disebut "Ndilo Wari Udan." Biasanya, tarian ini dimainkan oleh lima orang penari yang mengenakan topeng dan baju berwarna putih. Tari Gundala-gundala berasal dari legenda masyarakat Karo di Kabupaten Karo, tepatnya di daerah Bukit Barisan. Tarian ini mencerminkan kepercayaan dan harapan masyarakat terhadap alam.

4. Tari Serampang Dua Belas

Tari Serampang Dua Belas adalah tarian tradisional dari masyarakat Melayu Sumatera Utara. Sebelumnya, tarian ini dikenal dengan nama Pulau Sari, sesuai dengan lagu yang mengiringinya. Menurut Tengku Mira Sinar, Tari Serampang Dua Belas merupakan perpaduan gerakan antara tarian Portugis dan Melayu Serdang. Pengaruh Portugis terlihat dalam gerak tarinya yang dinamis dan irama musik pengiringnya yang meriah. Tarian ini biasanya ditampilkan dalam acara-acara adat dan perayaan budaya Melayu.

5. Tari Endeng-endeng

Tari Endeng-endeng adalah bentuk kesenian yang berasal dari Labuhan Batu Utara, Sumatera Utara. Tarian ini merupakan perpaduan antara Seni Berdah dari etnis Melayu dengan Tor-tor Onang-onang dari Tapanuli Selatan. Tari Endeng-endeng berfungsi sebagai tari hiburan dan sarana untuk mengungkapkan kegembiraan dalam pergaulan. Tarian ini juga mengandung nilai-nilai kearifan lokal dan tradisi lisan yang diwariskan oleh suku Mandailing.

Itulah lima tarian tradisional dari Sumatera Utara yang menjadi ciri khas dan identitas budaya dari setiap daerahnya. Setiap tarian tidak hanya mencerminkan keindahan seni gerak tetapi juga mengandung makna dan nilai-nilai budaya yang mendalam. Menyaksikan dan mempelajari tarian-tarian ini adalah cara yang bagus untuk lebih mengenal kekayaan budaya Sumatera Utara.

Related Post